Laporan Penyuluhan Puskesmas

Laporan Penyuluhan Puskesmas 

Nama : Indri Widyanti

Kelas : X - AP 1

Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas semua karunia nya, saya dapat menyelesaikan tugas laporan “Penyuluhan dari Puskesmas Tambora”. Tugas laporan ini disusun berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan.
Dengan adanya laporan ini, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena, itu saran dan kritik yang membangun, senantiasa saya harapkan petunjuk penyempurna lebih lanjut.
Pada kesempatan ini saya sebagai penyusun laporan mengucapkan terima kasih kepada yang kami hormati.

Jakarta, 17 Mei 2018

Isi

      Pada hari Selasa tanggal 15 Mei 2018, tepatnya di aula SMK Negeri 9 Jakarta telah berlangsung penyuluhan/sosialisasi yang diadakan oleh puskesmas kecamatan Tambora yang membahas tentang "Kesehatan Reproduksi Remaja" yang dibimbing oleh dr. Vany, bidan yani dan Ibu Umi. Dan didampingi oleh Bu Mastah, Pak Dwi dan Pak Kus. Kegiatan ini berlangsung dari jam 10.00 - 11.40 WIB. Pembahasan tersebut dijelaskan oleh dr. Vany. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa/i kelas 10 di SMK Negeri 9 Jakarta.

Definisi kesehatan reproduksi (Konferensi Kependudukan di Kairo 1994), yaitu keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, dan sosial. Dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan disegala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi, maupun proses itu sendiri. 

  Organ reproduksi perempuan, yaitu Ovarium (indung telur), Tuba Fallopii (saluran telur), Fimbrae (umbai-umbai), Uterus (rahim), Serviks (leher rahim), Vagina (liang kemaluan), Klitoris (kelentit), dan Labia (bibir kemaluan). Pada perempuan terdapat hormon esterogen dan hormon progesteron. Beberapa efek dari hormon esterogen, yaitu menyebabkan sifat kewanitaan setelah remaja,  mengakibatkan tertimbunnya lemak didaerah panggul dan merangsang pertumbuhan saluran telur, rongga rahim dan vagina. Beberapa pengaruh dari hormon progesteronpada remaja putri, yaitu kulit dan rambut mulai berminyak, keringat bertambah banyak, panggul berkembang lebih besar dan vagina mengeluarkan cairan. Menstruasi, yaitu proses peluruhan lapisan dalam (endometrium) rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Hormon prostagladin = rahim berkontraksi rasa kram/sakit selama menstruasi (dysmenorrhea). Beberapa cara pencegahan dysmenorrhea, yaitu olahraga, yoga, kompres hangat dibagian perut. Apabila tidak berkurang, maka dapat dipakai obat-obatan.

      Organ reproduksi laki-laki, yaitu Testis (buah pelir), Skrotum, Vas deferens (saluran sperma), Prostat, Vesikula seminalis, Penis, dan Preputium. Pada laki-laki terdapat hormon testosteron. Homron testosteron menghasilkan sel Leydig dalam testis dan kelenjar anak ginjal (supraneral) yang menyebabkan beberapa perubahan fisik pada remaja, yaitu tubuh bertambah berat dan tinggi, pundak dan dada bertambah besar, keringat bertambah banyak, kulit dan rambut berminyak, tumbuh jakun dan suara menjadi berat, dan penis dan buah zakar membesar dan diikuti mimpi basah.

Syarat fungsi reproduksi sehat, yaitu tidak ada kelainan anatomis dan fisiologis, kondisi kesehatan jiwa baik, dan kehamilan aman.

Tips menjaga kebersihan dan kesehatan diri, antara lain :
* pakaian dalam diganti min. 2 kali sehari
* pakailah handuk bersih, kering, tidak lembab, dan berbau
* membersihkan organ reproduksi luar dari depan kebelakang menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan handuk atau tissue
* tidak boleh mencuci vagina dengan cairan pembilas wanita
* tidak memakai panty liner dalam waktu lama
* pergunakan pembalur ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap 4 jam atau setelah buang air kecil
* bagi laki-laki harus disunat

Akibat dari hubungan seks yang dilakukan sebelum menikah, antara lain :
* kehilangan keperawanan/keperjakaan
* tertular IMS/ISR
* kehamilan yang tidak diinginkan yang memicu terjadinya pengguguran kandungan (aborsi)
^ aborsi tidak aman berisiko tinggi karena dapat menyebabkan kerusakan rahim, infeksi rahim, infertilitas, pendarahan, komplikasi, dan kematian.

      Penyimpangan perilaku seksual, yaitu Homo seksual (lesbian/gay) = tertarik pada jenis kelamin yang sama dan Pedophilia = ketertarikan pada anak-anak. Kekerasan seksual adalah kekerasan fisik maupun mental termasuk yang berhubungan dengan perilaku seksual (pemerkosaan).

      Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut Infeksi Menular Seksual (IMS) atau penyakit kelamin adalah kelompok penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dengan penderita yang terinfeksi. Akibat komplikasi dari PMS/IMS, yaitu radang menahun, mandul, infeksi pada mata/kebutaan, bayi cacat, gangguan syaraf dan jiwa, kanker leher rahim dan risiko tertular HIV/AIDS. Komplikasi terjadi karena  PMS sering tanpa gejala, malu berobat, harga obat yang relatif mahal, pengetahuan mengenai IMS yang kurang, dan pasangan yang tidak diobati. Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) ditularkan dengan atau tanpa hubungan seksual. beberapa cara pencegahan PMS, antara lain tidak berganti-ganti pasangan (bagi yang sudah menikah), hindari seks pranikah, hindari perilaku seksual yang tidak aman, dan jaga kebersihan alat kelamin.

Gonoreo (GO)
* masa tunas 2-10 hari
* adanya nyeri, merah, bengkak, dan cairan atau nanah
* pada laki-laki disertai rasa sakit saat buang air kecil
* pada wanita 60% tanpa gejala
* dapat menular pada bayi yang baru lahir, berupa infeksi pada mata (buta)
* nyeri pada perut bagian bawah atau radang panggul, mandul

Kondiloma
* masa tunas 2-3 bulan
* kutil muls-muls kecil (seperti warna kulit), permukaan tidak rata
* bila membesar dapat menyerupai jengger atau bunga kol
* pada wanita, selain tumbuh pada alat kelamin luar, bisa tumbuh juga pada leher rahim

Klamidia
* masa tunas 7-21 hari
* gejala pada wanita berupa : keluar cairan putih kekuningan encer dari vagina, nyeri pada perut bagian bawah (radang panggul), dan pendarahan setelah hubungan seksual
* gejala pada laki-laki berupa : nyeri saat buang air kecil, keluar cairan bening kekuningan dari saluran buang air kecil (kadang disertai darah), kadang tidak muncul gejala sehingga penderita tidak sadar

   Setelah dr. Vany selesai menjelaskan mengenai "Kesehatan Reproduksi Remaja", ia memberikan kesempatan kepada kami (siswa/i SMK Negeri 9 Jakarta) untuk bertanya mengenai yang beliau jelaskan. Salah satu siswi dari kelas saya yang bernama Putri Afdilla bertanya "Apakah normal atau tidak, jika dalam waktu sebulan perempuan menstruasi dua kali?".

Lalu dr. Vany menjawab "Kalian itu masih usia remaja, jadi wajar jika datang menstruasi nya tidak beraturan. Menstruasi dua kali dalam sebulan utu mungkin karena faktor kecapean dan itu terjadi hanya pada perempuan² tertentu. Tetapi, jika sebulan atau lebih tidak datang menstruasi, itu dikarenakan faktor stress.". 

Penutup

Demikianlah hasil laporan yang saya buat. Semoga bermanfaat bagi yang membaca. Maaf jika masih ada penulisan kata yang kurang baik. 

^Terimakasih